GuidePedia

0

Psikolog Terence Hines telah menepiskan klaim sebelumnya bahwa otak Einstein memiliki sifat khusus.

Salah satu ilmuwan paling terkenal dalam sejarah, nama Albert Einstein sendiri telah menjadi identik dengan konsep jenius berkat segudang kontribusi pada dunia fisika seperti teori umum relativitasnya yang terkenal. Ketika ia meninggal pada tahun 1955, otaknya diangkat melalui pembedahan untuk pengawetan oleh seorang ahli patologi, Thomas Stoltz Harvey, dengan harapan ilmuwan saraf suatu hari nanti bisa menentukan bagaimana otak tersebut bisa membuatnya begitu cerdas.


Sebuah studi seperti yang dilakukan pada tahun 1985 menetapkan bahwa otak Einstein tampaknya memiliki proporsi yang lebih tinggi dari sel-sel glial dibanding otak orang lain, yang menunjukkan bahwa ini bisa menjadi kunci bagi kejeniusannya.

Psikolog Universitas Pace, Terence Hines, telah meragukan analisis ini dan hal lainnya seperti itu untuk mempertahankan bahwa otak fisikawan Jerman tersebut cukup biasa, tidak memiliki keunggulan yang terstruktur.

Sementara temuannya itu tidak bisa disimpulkan, mereka membuka kemungkinan bahwa kecerdasan unggul Einstein mungkin berasal dari tempat lain. Mungkinkah bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berpikir seperti Einstein atau ada sesuatu yang lain yang berkontribusi terhadap kejeniusannya? Kita mungkin tidak pernah tahu pasti.

Sumber

Post a Comment

 
Top